Tangerang, 27 Februari 2025. AirNav Indonesia – Dalam menghadapi berbagai tantangan dan dinamika di industri penerbangan, Perum LPPNPI atau yang biasa dikenal dengan AirNav Indonesia sebagai BUMN yang memberikan layanan navigasi penerbangan di Indonesia, terus memperkuat sinergi dengan berbagai stakeholder, seperti kementerian perhubungan, otoritas bandara, maskapai penerbangan, operator bandara, bmkg, ikatan pilot, komunitas penerbang, serta instansi terkait lainnya. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan keselamatan, efisiensi operasional, dan inovasi layanan navigasi udara di tengah perubahan lanskap industri penerbangan.
Seiring dengan meningkatnya lalu lintas udara pascapandemi, AirNav Indonesia berkomitmen untuk mendukung ekspansi rute penerbangan yang dilakukan oleh maskapai nasional seperti Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air. Dengan optimalisasi manajemen lalu lintas udara dan implementasi teknologi berbasis Performance-Based Navigation (PBN), diharapkan operasional penerbangan semakin efisien dan tepat waktu.
“Sebelumnya, AirNav Indonesia telah menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) 2024 dengan tema Beyond Our Sky Toward New Horizon: Merangkul Perubahan, Mendorong Eksplorasi serta Meningkatkan Kompetensi dan Adaptabilitas Menuju Standar Baru dalam Memberikan Pelayanan dan Menjaga Keselamatan Penerbangan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan industri penerbangan global serta meningkatkan standar keselamatan dan layanan navigasi udara di Indonesia” lanjut Avi. Sebagai salah satu langkah proaktif perusahaan dalam memperkuat strategi perusahaan, AirNav Indonesia menginisiasi diskusi bersama dengan stakeholder penerbangan sebagai bentuk sinergi dengan pengguna jasa penerbangan.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Aviriato Suratno menegaskan pentingnya sinergi dalam menghadapi tantangan seperti peningkatan permintaan penerbangan domestik, persaingan moda transportasi, serta modernisasi armada penerbangan. “Kami terus berkoordinasi dengan maskapai dan operator bandara untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas udara. Dengan kolaborasi yang solid, kami optimis dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan penerbangan di Indonesia,” ujar Avi.
Dalam menyikapi hal ini, AirNav Indonesia bersama maskapai dan regulator tengah mengembangkan strategi untuk meningkatkan daya saing penerbangan melalui peningkatan layanan, penyesuaian jadwal penerbangan, serta efisiensi bahan bakar.
Ditambahkannya bahwa AirNav Indonesia bersama dengan stakeholder penerbangan telah siap menyambut periode Angkutan Lebaran 2025, “AirNav Indonesia memastikan kesiapan layanan navigasi udara guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik. Dengan meningkatnya jumlah penerbangan selama musim liburan ini, AirNav Indonesia telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga keselamatan, efisiensi, dan ketepatan waktu penerbangan di seluruh wilayah udara Indonesia, seperti optimalisasi rute dan Manajemen ruang udara, kesiapan personel dan fasilitas infrastruktur navigasi, inovasi layani serta sinergitas dengan stakeholder penerbangan” pungkas Avi.
Dijelaskannya hasil kolaborasi inovasi yang sesaat lagi hadir antara AirNav Indonesia dan stakeholder penerbangan adalah digitalisasi layanan navigasi udara melalui konsep Collaborative Decision Making (CDM), yang memungkinkan pertukaran data secara real-time antara maskapai, operator bandara, dan pengelola lalu lintas udara. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi keterlambatan penerbangan dan meningkatkan prediktabilitas operasional.
Dengan kolaborasi yang semakin erat antara AirNav Indonesia dan stakeholder penerbangan, diharapkan industri penerbangan nasional semakin adaptif dalam menghadapi perubahan dan terus berkembang secara berkelanjutan.
Corporate Secretary AirNav Indonesia
HERMANA SOEGIJANTORO
Telepon : 021 – 5591 5000, Ext. 1130
Fax : 021 – 2917 0370
TENTANG AIRNAV INDONESIA
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia (AirNav) merupakan lembaga dengan kepemilikan modal negara di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (KBUMN RI) yang didirikan tanggal 13 September 2012 berdasarkan amanat UU Nomor 1 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 tahun 2012 tentang Perum LPPNPI. Sebagai satu-satunya penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia, AirNav bertugas untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kelancaran operasional penerbangan di ruang udara Indonesia dan sejumlah ruang udara negara lain yang berbatasan dengan wilayah udara Indonesia.
Secara umum, AirNav mengelola ruang udara seluas 7.789.268 km2. Luasan tersebut dibagi menjadi 2 Flight Information Region (FIR) yang masing-masing dikelola oleh pusat pelayanan lalu lintas udara di Jakarta dan Makassar. Di ruang udara seluas itu, berdasarkan data tahun 2019 (sebelum pandemi COVID-19), AirNav melayani rata-rata 6,125 pergerakan pesawat udara per harinya, baik yang sifatnya take-off/ landing, maupun penerbangan lintas (overflying) antar negara.
Palu
Luwuk
Gunung Sitoli
Pangkal Pinang
Jambi
Banyuwangi
Malang
Sumenep
Labuan Bajo
Samarinda
Berau
Biak
Oksibil
Timika
Ketapang
Bengkulu
Solo
Rengat
Padang
Curug
Cirebon
Pangkalan Bun
Sampit
Malinau
Ternate
Gorontalo
Bima
Sumbawa
Ende
Tual, Karel Sadsuitubun
Manokwari
Tanah Merah
Batam
Natuna
Medan
Palembang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Balikpapan
Sentani
Pontianak
Banda Aceh
Pekanbaru
Tanjung Pinang
Halim
Bandung
Semarang
Banjarmasin
Palangkaraya
Tarakan
Manado
Kendari
Lombok
Kupang
Ambon
Wamena
Nabire
Sorong
Merauke
Pusat Informasi Aeronautika