News


Lestarikan Budaya dan Menjaga Keselamatan Penerbangan, AirNav Gelar Festival Balon Udara 2018



28 June 2018










Lestarikan Budaya dan Menjaga Keselamatan Penerbangan, AirNav Gelar Festival Balon Udara 2018


WONOSOBO - Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia menggelar festival balon udara tambat 2018 di Wonosobo, Jawa Tengah, bertajuk JAVA BALLOON FESTIVAL WONOSOBO 2018.

Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto menyampaikan, tujuan pelaksanaan kegiatan JAVA BALLOON FESTIVAL WONOSOBO 2018 adalah untuk meningkatkan keselamatan pelayanan navigasi penerbangan dan menjadikan tradisi masyarakat sebagai ajang festival bertaraf internasional.

"Kami berharap JAVA BALLOON FESTIVAL WONOSOBO dapat menjadi festival tahunan, dan tentunya diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan pariwisata lokal," paparnya dalam sambutan, Selasa (19/6/2018).

Turut menghadiri acara JAVA BALLOON FESTIVAL WONOSOBO 2018 ialah Menteri Perhubungan Republik Indonesia yang diwakili oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso, Direktur Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan Elfi Amir, Kepala Otoritas Bandara Wilayah 3, Ketua Ombudsman Alvin Lie, perwakilan dari TNI AU Letkol Lek. Bambang Suyono, Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagyo, Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras, Dandim Wonosobo Letkol Fauzan Fadli, serta para Camat dan Lurah di Wonosobo.

Novie menuturkan, keseluruhan rangkaian persiapan, perijinan, dan pelaksanaan kegiatan mendapat dukungan penuh dari Muspida Setempat (Bupati, KaPolres, dan Dandim) serta Komunitas Balon Wonosobo. Oleh karena itu, AirNav Indonesia mengucapkan banyak terima kasih.

Sebelum menggelar festival, AirNav bersama dengan Kementerian Perhubungan, Pemkab dan TNI Polri telah melakukan kegiatan sosialisasi langsung ke masyarakat pada 6-18 Juni 2018.

Adapun JAVA BALLOON FESTIVAL WONOSOBO 2018 yang berlokasi di Lapangan Geo Dipa Energi Unit Dieng, Ngampel – Wonorejo pada Selasa (19/6/2018), mencakup sejumlah kegiatan, seperti festival balon udara yang diikuti oleh 104 team peserta, lomba fotografi, dan pentas seni daerah.

"Ketentuan balon yang standar adalah dengan ukuran lebar 4 meter, tinggi 7 meter dan dilepas dengan tali sepanjang 30 meter," jelasnya.

Kegiatan selanjutnya, yaitu bazaar makanan lokal Wonosobo yang terdiri dari 13 stand, pameran UMKM, serta hiburan masyarakat dengan Artis Ibukota Jodie Indonesian Idol, Ine Cynthia, serta sejumlah artis lokal Wonosobo

Untuk meningkatkan animo peserta dalam mengeluarkan kreatifitas dan kemampuan terbaik, AirNav Indonesia telah menyiapkan total hadiah sejumlah Rp. 70 juta. Adapun, tim juri yang menilai para juara berjumlah 15 orang, terdiri dari unsur Komunitas Balon Wonosobo, Pemkab, Polres, Kodim, kalangan jurnalis, dan seniman.

Dalam festival ini, Tim Dusun Singkir berhasil meraih Juara Umum Java Balloon Festival Wonosobo 2018. Selanjutnya, disusul oleh Tim Dusun Tanggek sebagai juara 1, Tim Dusun Cangkringan sebagai juara 2, dan Tim Dusun Purwosari sebagai juara 3.

Selain itu, ada pula kategori tim balon favorit yang dimenangkan oleh Tim Dusun Gemawang. Sedangkan untuk kategori balon terunik berhasil diraih oleh Tim Dusun Paguan.

Panitia juga menyediakan ratusan doorprize dengan nilai ratusan juta rupiah. Hadiah tersebut berupa sepeda motor, barang – barang Elektronik, tiket pesawat, sepeda, Voucher penginapan, dan lainnya.

Disamping Kegiatan Festival Balon rangkaian Kegiatan lain adalah kegiatan Pembinaan Lingkungan atau CSR Perusahaan berupa distribusi 2000 paket Sembako. Selain itu, AirNav menyumbang karpet sholat dan jam dinding ke beberapa Dusun di wilayah Kecamatan Kertek, Kalikajar, dan sekitarnya.

Selain di Kabupaten Wonosobo, sambung Novie, kegiatan JAVA BALLON FESTIVAL 2018 juga akan diselenggarakan AirNav Indonesia di Kota Pekalongan pada tanggal 21 – 22 Juni 2018.

Dia menambahkan, penyelenggaraan festival balon udara tambat merupakan upaya menjaga keselamatan penerbangan yang mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan no. 40 Tahun 2018 tentang PENGGUNAAN BALON UDARA PADA KEGIATAN BUDAYA MASYARAKAT.

Pelepasan balon udara tradisional atau tidak ditambatkan memang membahayakan keselamatan penerbangan. Pasalnya, balon udara tanpa awak dapat bertabrakan dengan pesawat udara dan mengakibatkan terganggunya fungsi primary flight control surfaces, ailerons, elevator serta rudder pesawat sehingga, mengganggu fungsi aerodinamika dan kemudi. Selain itu, tabrakan dengan balon udara juga mengakibatkan kerusakan serius pada mesin pesawat. (USH)




Back to News