News


AirNav Indonesia Siap Layani Angkutan NATARU Yang Semakin Meningkat



08 December 2020











TANGERANG – AirNav Indonesia siap melayani pergerakan pesawat udara pada angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (NATARU) yang terus mengalami tren peningkatan sejak Mei 2020 lalu. Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno, pada Selasa (8/12), menyatakan bahwa pihaknya akan terus memberikan layanan navigasi penerbangan terbaik dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan yang ketat.

“Dari data yang kami himpun dan analisis, AirNav Indonesia memprediksi pergerakan pesawat udara (traffic movement) rute domestik maupun internasional pada bulan Desember 2020 akan mencapai 109.002 pergerakan. Peningkatan traffic movement pada bulan Desember akan mencapai 4,8% dibandingkan dengan bulan November 2020 yang mencapai 103.958 pergerakan. Tantangan yang dihadapi tahun ini jauh lebih berat dengan adanya pandemi COVID-19 yang memberikan dampak luar biasa terhadap semua sektor. Kami telah menyiapkan langkah-langkah strategis agar layanan navigasi penerbangan tetap berjalan prima dan para petugas navigasi penerbangan di lapangan tetap sehat serta terhindar dari virus ini,” ungkapnya.

Dijelaskannya, AirNav Indonesia terus melakukan pemantauan secara berkala terhadap perkembangan pergerakan pesawat udara di ruang udara Indonesia. ”Dibandingkan dengan bulan Desember 2019 lalu, AirNav Indonesia melayani total 184.752 pergerakan. Artinya memang masih ada -41% pergerakan yang akan kami layani pada bulan Desember 2020 ini dibanding tahun lalu,” ujar Pramintohadi.

Pada periode angkutan NATARU ini, AirNav Indonesia menurut Pramintohadi, telah menyiapkan 52 posko monitoring yang tersebar di cabang AirNav Indonesia di seluruh Indonesia. Posko monitoring ini berfungsi sebagai pusat koordinasi arus data dan informasi operasional layanan navigasi penerbangan selama periode NATARU.

“Waktu pelaksanaan posko adalah 18 hari kalender yaitu mulai 18 Desember 2020 sampai dengan 4 Januari 2021. Adapun untuk prediksi puncak arus mudik dan arus balik NATARU menggunakan angkutan udara pada tahun ini akan terjadi sebanyak dua kali. Puncak arus mudik pertama adalah pada tanggal 23 Desember 2020 dan arus balik pertama pada 27 Desember 2020. Puncak arus mudik kedua adalah pada tanggal 30 Desember 2020 dan arus balik kedua pada 3 Januari 2021,” paparnya.

Operasional layanan navigasi penerbangan di seluruh cabang AirNav Indonesia selama periode NATARU akan mengikuti operasional bandar udara. “Kami terbuka untuk kemungkinan perpanjangan maupun penambahan operasional layanan navigasi penerbangan selama periode NATARU ini. Pengecekan terhadap fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan kami lakukan secara berkala melalui aplikasi berbasis daring. Pengawasan flight plan dan fleksibilitas slot penerbangan dapat diakses melalui aplikasi berbasis daring yaitu web flight plan dan CHRONOS. Publikasi informasi aeronautika berupa notice to airmen (NOTAM) juga telah kami siagakan. Kami telah siap 24 jam penuh berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan industri penerbangan untuk menyukseskan angkutan NATARU ini,” terang Pramintohadi.

AirNav Indonesia telah menyiapkan Langkah antisipasi terhadap potensi gangguan keselamatan penerbangan yang mungkin muncul selama angkutan NATARU. “Kami telah membuat contingency plan untuk seluruh potensi gangguan keselamatan yang mungkin muncul mulai dari keadaan cuaca buruk, erupsi gunung berapi yang menyebabkan volcanic ash maupun gangguan keselamatan lainnya. AirNav Indonesia akan berupaya semaksimal miungkin agar angkutan NATARU di tengah pandemi ini dapat berjalan dengan selamat, aman dan efisien,” pungkasnya. (USH)

 

Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia

Yohanes Harry Douglas

Telepon       : 021-5591 5000 Ext. 1130

Fax              : 021-2917 0370

 

Tentang AirNav Indonesia

Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau dikenal dengan AirNav Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan tanggal 13 September 2012. Airnav Indonesia didirikan sesuai amanat UU Nomor 1 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 tahun 2012 tentang Perum LPPNPI, bertugas tentang Penerbangan dan bertugas menyediakan pelayanan navigasi penerbangan. AirNav melayani navigasi penerbangan di 285 titik layanan di seluruh Indonesia. Selain itu, AirNav juga melakukan pelayanan navigasi penerbangan di sejumlah ruang udara negara lain. Luas ruang udara Indonesia adalah 1.476.049 NM, sementara AirNav melayani Flight Information Region (FIR) seluas 2.219.629 NM.

***




Back to News