News


AirNav Indonesia Siapkan Tiga Skema Khusus Hadapi Angkutan Lebaran 2021



06 May 2021











TANGERANG – AirNav Indonesia menyiapkan tiga skema khusus dalam memastikan layanan navigasi penerbangan berjalan prima selama periode larangan mudik pada masa Lebaran 2021. Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno, pada Kamis (6/5) memaparkan, ketiga skema khusus tersebut antara lain skema pengelolaan operasional, keselamatan, dan peralatan navigasi penerbangan.

“Meski terdapat larangan mudik pada tahun ini, namun operasional penerbangan untuk keperluan selain mudik seperti penerbangan kargo dan perintis tetap beroperasi. Sehingga kami rumuskan tiga skema khusus ini demi menjamin layanan navigasi penerbangan di ruang udara Nusantara beroperasi dengan selamat dan efisien,” ungkap Pramintohadi.

Dijelaskannya, skema pengelolaan operasional mengatur mengenai detail tugas dan prosedur para personel dalam memberikan layanan navigasi penerbangan bagi angkutan lebaran. “Pada skema operasional ini kami menyiapkan tujuh poin dukungan, di antaranya pelayanan navigasi penerbangan mengikuti operasional bandara, penetapan kontak layanan lalu lintas penerbangan untuk 9 bandara yang dijadikan alternatif termasuk person in charge (PIC) lalu lintas penerbangan di 50 lokasi bandara, pengecekan rutin harian dan laporan mingguan fasilitas navigasi penerbangan dan dukungan data dan informasi dari aplikasi STREAM yang dikembangkan oleh AirNav Indonesia” ujarnya.

Pramintohadi menambahkan, poin selanjutnya dari skema operasional adalah pengawasan flightplan dan fleksibilitas slot penerbangan menggunakan aplikasi berbasis dalam jaringan (daring) yakni CFPL dan CHRONOS. Selain itu, dilakukan pula koordinasi dan kolaborasi aksi dengan seluruh pemangku kepentingan penerbangan melalui alur koordinasi selama 24 jam penuh dalam sehari. Terakhir, disiapkan pula publikasi informasi aeronautika penerbangan kepada pamangku kepentingan penerbangan yang dilakukan dari 10 klaster Pusat Informasi Aeronautika dan NOTAM Office AirNav Indonesia.

Skema keselamatan, menurut Pramintohadi, terbagi ke dalam dua lingkup, yakni keselamatan personel dan operasional layanan navigasi penerbangan. “Untuk keselamatan personel layanan navigasi penerbangan di tengah pandemi COVID-19 ini, kami telah menerapkan protokol internal New Normal versi 8.0 yang di dalamnya secara komprehensif mengatur protokol kesehatan selama bertugas bagi personel layanan navigasi penerbangan dan karyawan AirNav Indonesia, serta protokol perawatan sarana dan prasarana penunjang, termasuk di dalamnya protokol untuk pihak eksternal yang masuk ke lingkungan kantor kami,” lanjutnya.

Untuk keselamatan operasional layanan navigasi penerbangan, AirNav telah menyiapkan prosedur mitigasi dari kemungkinan-kemungkinan gangguan keselamatan penerbangan antara lain erupsi gunung berapi, cuaca buruk, isu keamanan dan pelepasan balon udara liar pada momen syawalan. “Prosedur mitigasi tersebut berisi panduan dan standar operasional prosedur (SOP) mengenai hal-hal yang dilakukan personel navigasi penerbangan saat menghadapi kendala-kendala tersebut,” paparnya.

Khusus untuk pelepasan balon udara liar, Pramintohadi mengatakan bahwa pihaknya pada tahun ini juga menggencarkan pendekatan persuasif berupa sosialisasi khususnya kepada komunitas balon udara di Kota Pekalongan dan Kabupaten Wonosobo. “Tahun ini, dikarenakan masih dalam kondisi pandemi, festival masih ditunda, sementara kami memaksimalkan sosialisasi. Pagi ini kami melaksanakan webinar keselamatan penerbangan dengan peserta siswa-siswi Pekalongan dan Wonosobo. Harapannya, adik-adik yang mengikuti webinar dapat menjadi agen keselamatan penerbangan untuk lingkungan sekitarnya masing-masing,” terangnya.

Skema terakhir, peralatan navigasi penerbangan, dijelaskan Pramintohadi sebagai skema penyiapan peralatan navigasi penerbangan communication, navigation, surveillance, and automation (CNS-A) termasuk supporting facilities dan infrastrukturnya yang tersebar pada 285 Cabang AirNav Indonesia. “Kami dapat memastikan bahwa secara umum seluruh peralatan navigasi penerbangan dalam kondisi baik dan siap mendukung operasional layanan navigasi penerbangan pada periode angkutan lebaran 2021 ini,” tambahnya.

Sedangkan untuk perawatan, selama pandemi AirNav menerapkan prosedur perawatan berkala dan remote maintenance yang sesuai dengan standar keselamatan baik yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan maupun International Civil Aviation Organization (ICAO). “Seluruh skema khusus ini kami implemetasikan untuk memastikan layanan navigiasi penerbangan di seluruh ruang udara Nusantara khususnya pada periode larangan mudik pada masa Lebaran 2021 ini, berjalan dengan selamat dan efisien,” pungkasnya. (USH)




Back to News